Studi Kasus : Dry Test - Transformation Turn Ratio

12.21

Saat ini sudah banyak referensi-referensi ilmiah baik berupa buku ataupun jurnal yang membahas mengenai Power Transformer yang bisa didapatkan dengan mudah. Dalam kesempatan ini saya hendak menyampaikan informasi berupa studi kasus yang dialami oleh personil salah satu pabrikan Transformer.

Salah satu pengujian yang dilakukan dalam proses manufakturing sebuah Transformer adalah Pengujian Rasio Belitan (Transformation Turn Ratio Test). Pengujian ini dilakukan pada saat FAT (Factory Acceptance Test) dan juga pada saat proses manufakturing. Pada saat proses manufakturing pengujian tsb dilakukan dalam keadaan Active Part masih berada di luar tanki dan tanpa oil. Aktivitas pengujian ini secara umum diklasifikasikan sebagai Pengujian Kering (Dry Test).



A. PERMASALAHAN
Dalam  salah  satu kesempatan, dilakukan pengujian  Rasio  Belitan  /  Transformation  Turn  Ratio (TTR)  pada Generator  Step-Up  (GSU)Transformer 292 MVA, 157.5/15 kV. Dalam pengukuran ini ditemukan  hasil  ukur  yang  menyimpang  dari  teori  sebagaimana terlihat  pada  Tabel  1.  GSU  Transformer  tersebut  memiliki  hubungan belitan/vector  group  YNd1.  Pengujian  dilakukan  dengan  membandingkan rasio  belitan  HV  dan  LV.  Pada  sisi  HV,  koneksi  yang dipergunakan  untuk menghubungkan  Transformer  ke alat  adalah  phase-neutral.  Pada  sisi  LV koneksi yang dipergunakan adalah  phase-phase. Pengukuran  TTR tersebut dilakukan dengan menggunakan alat TTR2796 dari Tettex yang terkalibrasi.
Untuk  mendapatkan  gambaran  lebih  jelas  dari  permasalahan  maka  perlu diperhatikan secara seksama printout dari hasil pengujian pada Gambar 1.
Gambar 1. Printout TTR2796 Tettex Saat Ditemukan Ketidaknormalan
Dari printout alat test pada Gambar 1 terlihat bahwa pada phase U-Tap 2 dan pada phase U-Tap 4 terdapat ketidaknormalan pada arus eksitasi (Current) yang relative besar (937.8 mA dan 965.6 mA). Meskipun deviasi rasio belitan (TR-Dev) pada phase U-Tap 4 sebesar 0.27% masih berada di dalam toleransi (± 0.5%) tetapi dari arus eksitasi (Current) terlihat adanya kesalahan.

B. INVESTIGASI
Dari gambar koneksi (Gambar 2) terlihat bahwa tapping pada Transformer tersebut menggunakan winding tapping parallel. Untuk melokalisir masalah dilakukan pengukuran ulang rasio antara HV-LV dengan memisahkan winding tapping parallel tersebut. Pemisahan winding tapping parallel tersebut dilakukan dengan membuka koneksi parallel sehingga setiap tapping bisa diukur secara terpisah. Untuk memisahkan rangkaian tapping dari pengukuran adalah dengan melepaskan koneksi DETC menuju bushing 1N secara bergantian (Lihat symbol silang pada Gambar 2).
Gambar 2. Koneksi winding tapping dan titik pemisahan
Hasil pengukuran adalah sbb:
1. Menggunakan Winding Tapping Bagian Atas (Winding Tapping Bagian Bawah Dilepas)
Gambar 3. Printout TTR2796 Tettex – Winding Tapping Bawah Dilepas

Terlihat pada phase U-Tap 2 dan phase U-Tap 4 tidak terdapat penyimpangan pada Tr-Dev, Ph-Dev, dan Current.


2. Menggunakan Winding Tapping Bagian Bawah (Winding Tapping Bagian Atas Dilepas)
Gambar 4. Printout TTR2796 Tettex – Winding Tapping Atas Dilepas
 Terlihat pada Phase U-Tap 2 dan Phase U-Tap 4 terdapat penyimpangan TR-Dev. Akan tetapi tidak terjadi penyimpangan pada PH-Dev dan Current. Dengan demikian terlihat bahwa Current yang menyimpang pada pengukuran awal terjadi karena hubungan parallel dari 2 set
winding tapping dengan salah 1 nya mengalami kesalahan. Selanjutnya dari nilai rasio terukur, terlihat bahwa telah terjadi kesalahan koneksi (tertukar) antara phase U-Tap 2 dan phase U-Tap 4.

C. TINDAKAN PERBAIKAN
Dilakukan penukaran koneksi pada Phase U-Tap 2 dan Phase U-Tap 3 pada winding tapping bagian bawah. Setelah penukaran koneksi didapatkan hasil pengukuran sbb:
Gambar 5. Printout TTR2796 Tettex – Setelah Perbaikan

Artikel Terkait

First